Friday 5 September 2014

Melepas IUD

Hari selasa pukul 16.00 tepatnya dr.Sawitri Spog membuka prakteknya di Hermina Jatinegara. Sepertinya jadwalnya tidak pernah berubah sejak 4 tahun lalu saya mengandung anak pertama, Selasa-Kamis-Sabtu. Kebetulan tahun ini kami (saya dan anak2) sedang berlibur ke Indonesia dan bertepatan dengan jadwal haid sy, kemudian sy berkonsultasi dengan suami tercinta soal pencabutan iud dr rahim sy. Singkat cerita kami memutuskan untuk mencabut sebelum suami sy datang ke Indonesia. Aduh, ke dokter kandungan sendiri itu rasanya ga enak deh! Udah kebayang aja deh di ruang tunggu banyak pasangan mengobrol, saling bertatapan, bercanda ria, daaan klo kita sendiri itu sakitnya itu disini *nunjuk dada* hihi. Dulu mengandung anak kedua, kami menjalani LDR dan ketika itu usia kandungan mencapai trimester terakhir. Sering ga sadar meneteskan air mata kalau sudah jadwal kontrol, hiks! Diruang tunggu melihat banyak pasangan dengan perut sang istri yg besar ditemani suaminya, di elus2 perutnya, sepertinya biar dr sawitri ngantri seramai apapun ga akan ada masalah buat mereka karena mereka berdua bisa saling bercanda, mengobrol, dan makan bareng. Sedangkan saya cuma sendiri, perut besar, dan naik angkot pula dari tempat sy bekerja. Ihiks.. berasa deh klo antri di ruang tunggu ga sadar sering ngelap air mata.

Kali itu udah siap-siap aja mau nangis-nangis bombay lagi di ruang tunggu *lebay* tetapi kemudian ada seorang ibu, Ibu Nurhayati namanya mengajak sy berbincang. Ia juga datang sendiri. Kami membicarakan banyak hal dan orangnya sangat baik sekali. Ia seorang mantan pegawai bank swasta yang ingin memeriksakan keluarnya darah haid yg sudah sebulan tak kunjung berhenti. Ia memutuskan untuk steril 7 tahun yang lampau karena sudah tiga kali melahirkan dan ia barutahu bahwa sterilisasi diharamkan dalam Islam. Subhanallah, itu mengapa penting mencari ilmu ya kawan, agar kita tidak salah jalan. Semoga Allah senantiasa memberika ibu itu petunjuk dan kenikmatan mencari ilmu. Ia terlihat sedang bersemangat sekali menuntut ilmu di usianya yg ke 46. Banyak yg ketika kami mengobrol ikut nimbrung dengan obrolan kami sampai2 ketika sy telah selesai mencabut iud dan ingin pulang, kami semua bersalaman, Maa shaa Allah deh kali itu dipenuhi ibu2 yg ramah sambil menunggu antrian pasien dr.sawitri yg berjibun. Hehehe
Sudah dua tahun kurang lebih iud tertancap dalam tubuh ini, memang rasanya lebih enak dari KB hormonal tetapi pasti ada efek samping yg lainnya kan? Haid sy sangat banyak ketika memakai iud ini sampai2 dalam satu hari bisa memakai 8-10 pembalut. Dan sangat lama untuk menunggu haid sy bersih sekitar 10-12 hari. Sebelum mencabutnya, sempat berkonsultasi dengan dsog dan ternyata beliau pun heran mengapa sy baru bersih setelah 12 hari. "Suami ga protes bu?" tanyanya. Hihihi. Alhamdulillah ga sakit sama sekali untuk mencabut iud itu loh dan saya diberi lihat oleh dsog "ini ya bu iud-nya". Dalam bayangan sy selama ini iud itu kecil tetapi ternyata besar juga ya. Buat temen2 yg belum kebayang iud itu seperti apa, berikut gambar iud yg sedang terpasang. Sumber gambar : wikipedia.org

No comments:

Post a Comment