Saat itu hujan lebat di luar, Gaura mencium bau cake yang
harum dari dapur. “Hmmm.. pasti Ibu sedang memasak kue yang enak, harum sekali
baunya” bisik hati Gaura. “Gaura, tolong Ibu untuk membawa kue-kue ini nak” Ibu
berkata sambil memanggil Gaura menuju dapur. “Wah.. banyak sekali kuenya bu”
Gaura keheranan melihat ibu membagi beberapa potong kue ke dalam banyak piring.
Dari salah satu piring tersebut terdapat piring kesayangan Gaura, yaitu piring
bergambar Barbie berwarna pink. “Mau diberikan ke siapa bu piring-piring ini?”
Gaura mulai menyelidik. “Nanti, setelah hujan berhenti Gaura tolong ibu yah
untuk mengantarkan piring-piring ini ke tetangga depan, samping kanan, samping
kiri, dan belakang kita”. “Baik bu” Gaura segera mengiyakan tanpa banyak
bertanya. Sebenarnya ada yang mengganjal dalam hati Gaura, piring kesayangannya
tersebut akan diberikan kepada tetangga yang mana?
Beberapa menit kemudian, hujan berhenti dan Gaura segera memulai untuk membagikan piring-piring tersebut. Ternyata piring barbie Gaura di berikan kepada tante Ani karena kata Ibu piring tersebut memiliki isi kue yang lebih banyak dari piring lainnya dan anak tante Ani banyak ada lima bersaudara jadi piring tersebut diantarkan ke rumah tante Ani. Gaura berteman akrab dengan anak tante Ani yang nomer empat, Nona namanya. Mereka sering berangkat dan pulang sekolah bareng karena mereka bersekolah di sekolah yang sama. Besoknya setelah pulang sekolah, Gaura bertanya pada Ibu “Ibu, apakah piring Barbie Gaura sudah dikembalikan oleh tante Ani?” “Belum, kenapa sayang?” “Tidak apa-apa bu” Gaura menutupi kegundahan hatinya karena ia paling bersemangat makan dengan piring tersebut. Keesokan harinya lagi, Gaura mengulangi pertanyaan yang sama tentang piring kesayangannya tersebut tetapi jawaban ibu masih sama. Gaura makin sedih namun ia tidak ingin menunjukkan kesedihannya pada ibunya.
Beberapa menit kemudian, hujan berhenti dan Gaura segera memulai untuk membagikan piring-piring tersebut. Ternyata piring barbie Gaura di berikan kepada tante Ani karena kata Ibu piring tersebut memiliki isi kue yang lebih banyak dari piring lainnya dan anak tante Ani banyak ada lima bersaudara jadi piring tersebut diantarkan ke rumah tante Ani. Gaura berteman akrab dengan anak tante Ani yang nomer empat, Nona namanya. Mereka sering berangkat dan pulang sekolah bareng karena mereka bersekolah di sekolah yang sama. Besoknya setelah pulang sekolah, Gaura bertanya pada Ibu “Ibu, apakah piring Barbie Gaura sudah dikembalikan oleh tante Ani?” “Belum, kenapa sayang?” “Tidak apa-apa bu” Gaura menutupi kegundahan hatinya karena ia paling bersemangat makan dengan piring tersebut. Keesokan harinya lagi, Gaura mengulangi pertanyaan yang sama tentang piring kesayangannya tersebut tetapi jawaban ibu masih sama. Gaura makin sedih namun ia tidak ingin menunjukkan kesedihannya pada ibunya.
Di hari ke-3, Gaura
memutuskan untuk melakukan ivestigasi untuk mengetahui keberadaan piring Barbie
kesayangannya tersebut. “Nona, boleh tidak aku main kerumah mu sepulang sekolah
nanti” Gaura meminta izin kepada Nona. “Boleh Ra, nanti kita makan siang
bersama ya” Nona mengiyakan permintaan Gaura.
Sampai dirumah Nona, ia terus memerhatikan meja makan dirumah Nona. “Iya
benar itu piringku, piring barbie berwarna pink.” Bisik Gaura dalam hati. Waktu
makan siang tiba, Gaura dan Nona segera makan hidangan makan siang yang dimasak
tante Ani. Ternyata piring Gaura dipakai
oleh adik Nona yang paling kecil, dia kelihatan lahap sekali makan dengan
piring Barbie tersebut. Gaura terus berusaha berprasangka baik bahwa mungkin
tante Ani lupa untuk mengembalikan piring tersebut. Karena melihat adik Nona
makan dengan lahap menggunakan piring tersebut Gaura menjadi senang dan
berusaha mengikhlaskan piring tersebut.
Hari ke-4 Gaura kembali
bermain dirumah Nona, namun ia tidak melihat adik Nona makan dengan
piring tersebut, mungkin sedang dicuci pikirnya. Hari ke-5 Gaura tetap
memutuskan untuk melanjutkan investigasi, namun yang ia temukan sama, adik Nona
tidak lagi makan menggunakan piring tersebut. Gaura memberanikan untuk bertanya,
“Nona, adikmu sudah tidak makan lagi dengan piring Barbie yang lucu itu?” “Tidak
Ra, kemarin lusa ada pengemis dating kesini, karena kami sedang menikmati
singkong goreng bersama dalam piring itu maka aku dan adikku memutuskan untuk
memberikan piring tersebut kepada pengemis beserta isinya. Gaura sedikit kaget
tetapi karena ia sudah memutuskan untuk mengikhlaskan piring tersebut ia tidak
terlalu sedih malah senang karena piringnya bermanfaat untuk orang yang tidak
mampu. “Dan, kami baru tahu kalau ternyata piring tersebut milik kamu ya Ra”
Nona melanjutkan ceritanya. “Hehe, iya Nona tapi tidak apa-apa kok aku sudah
ikhlas”. Gaura segera memberikan penjelasan. Tak lama kemudian bel berbunyi, “Gaura,
kebetulan sekali sedang ada disini” ternyata tante Ani yang datang pulang dari
pasar. “Ini, tante ganti piring Barbie kamu yang waktu itu tante pinjam
sebentar dan ternyata tanpa sepengetahuan tante diberikan kepada pengemis oleh
Nona dan adiknya, tante minta maaf Ra” “Wah tante ini piringnya lebih bagus
dari punyaku kemarin, terima kasih ya tante”. Setelah sampai dirumah Gaura
menceritakan kejadian tersebut kepada ibu dan ibu sangat bangga kepada Gaura.
No comments:
Post a Comment