Remaja; Rasulullah Idolaku
Ummat Rasulullah Vs SONE
"Nay, kamu ngga makan?"
tanya Nisa kepada Naya
"Engga Nis, aku lg puasa"
jawab Naya "sedang mengumpulkan uang untuk menonton konser Girls' Generation nanti" sambung
Naya menjelaskan lebih lanjut
Kening Nisa berkerut seraya
bertanya "Girls' Generation, apa
itu???"
"Iya, grup
band dari korea itu nis, masa kamu ngga tau?" Naya menjelaskan dengan
semangat "mereka tuh hebat-hebat banget deh nis, masih muda,
cantik-cantik, dibayar mahal lagi kalau abis manggung" lanjut Naya masih
dengan berapi-api
"Memang berapa harganya
Nay?" tanya Nisa
"Kamu mau ikut nonton bareng
aku nis? harganya macam-macam, mulai dari Rp 600.000 sampai Rp 2.500.000"
jelas Naya.
"Kamu beli yang harga berapa
Nay?" Nisa bertanya lebih lanjut.
"Serius kamu mau ikut nonton
bareng aku Nis?" tanya Naya heran "hmmm..karena ayah ibuku tidak
sanggup membelikan, jadi aku cuma mengumpulkan uang untuk harga tiket Rp
600.000" lanjut Naya menjeleskan, kali ini nada suaranya menurun. Terlihat
ada sedikit kekecewaan di mata Naya karena ayah-ibu nya tidak sanggup untuk
membelikan harga tiket yang lebih mahal dari itu. Bahkan ia harus mengumpulkan
uang sendiri untuk membeli harga tiket yang paling murah.
Satu minggu sebelum konser dimulai,
Naya meminta izin kepada orang tuanya untuk pergi ke bandara untuk menjemput
artis kesayangannya yang akan datang jauh-jauh dari Korea Selatan. Mereka 9
orang yang terdiri dari Jung Soo Yeon (Jessica), Kim Tae Yeon (Taeyeon), Seo
Joo Hyun (Seo Hyun), Choi Soo Young (Soo Young), Kwon Yuri (Yuri), Lee Sun Kyu
(Sunny), Hwang Mi (Tiffany), Kim Hyo Yeon (Hyoyeon), Im Yoon A (Yoona) yang
tergabung dalam satu grup Girls'
Generation atau yang lebih dikenal dengan SNSD.
Sesampainya di
bandara sudah banyak sekali fans SNSD yang menanti-nati kehadiran artis
favorit-nya itu. Tidak terkecuali Naya yang siang terik itu menggunakan kaos
lengan panjang dan jeans serta kerudung biru yang menempel di kepalanya. Ketika
artis pujaan mereka turun dari pesawat sontak terdengar segala teriakan dan
tangisan dari para fans-nya. Inilah moment yang mendebarkan bagi Naya untuk
melihat personel SNSD dari jarak dekat. Selama ini Naya hanya mengumpulkan
posternya dan menempelkannya di dinding kamar atau mencari tahu tentang mereka
lewat internet. Juga tidak terlewat untuk mengikuti komunitas SONE yaitu
kumpulan fans dari SNSD. Namun kecewa terlanjur membuncah di dada Naya, ia
tidak bisa melihat utuh arits pujaannya karena badannya yang kecil tertutup
para wartawan yang dengan sigap menjepret foto-foto personel SNSD. Air mata pun
mengalir dari mata sipit Naya karena perjuangannya ke bandara tidaklah sedikit.
Membutuhkan energy yang besar, terlebih ia harus merelekan uang jajannya untuk
ongkos dan merayu ayah ibunya supaya diizinkan untuk pergi ke bandara seorang
diri. Belum lagi ia harus rela berdesakan dengan para fans lainnya dan karena
ia baru pertama kali ini ke bandara tidak ayal ia harus tersasar dan
kebingungan mencari terminal kedatangan luar negri.
***
Kisah Naya diatas
hanya sebagian kecil dari realita teman-teman yang berada di belahan bumi lain.
Umumnya mereka sedang mencari identitas
diri dengan meneladani dan menjadikan
idola orang –orang yang berada di sekitar mereka. Menjadikan seseorang idola
merupakan keputusan yang penting karena akan memengaruhi kebiasaan, gaya hidup
dan pola pikir kita. Ketika memutuskan untuk mengidolakan seseorang harus jelas
betul apakah seseorang tersebut memenuhi persyaratan sebagai idola. Nah lho,
kok pakai syarat? Ya iyalah, masuk sekolah aja ada syaratnya apalagi yang akan
menjadi idola kita, panutan untuk tindak-tanduk yang akan kita lakukan
sehari-hari. Dalam buku Salim A.Fillah yang berjudul “Gue Never Die” disebutkan setidaknya ada empat syarat menjadi
idola diantaranya adalah:
1.
Dia merupakan tokoh nyata, bukan fiksi
Susah juga ya
kalau kita mengidolakan doraemon, tokoh fiksi yang serba punya alat-alat
canggih di kantong ajaibnya. Mau sampai kapanpun, ngga bakalan kita punya
kantong ajaib seperti doraemon walaupun mengidolakannya sedemikian rupa. Atau
menjadikan Barbie sebagai idola, ngga mungkin banget kan teman-teman
kemana-mana menggunakan pakaian pesta ala Barbie lengkap dengan mahkota diatas
kepala. Hehehe.
2.
Tidak bercela
Gawat deh
kalau kita ikut-ikut kesalahan idola kita. Ketika idola kita berpakaian tidak
seperti tuntunan Allah dan Rasulnya dengan membuka aurat misalnya, kemudian
kita ikuti maka kita pun juga akan ikut mereka masuk ke dalam api neraka.
Waiyyadzubillah. Panutan atau idola sebaiknya yang bisa menuntun kita masuk ke
surga Allah.
3.
Manusia biasa
Ga mungkin
kita mengidolakan malaikat, memang sih malaikat itu nyata dan tidak bercela
tapi masa iya kita ikut-ikut malaikat tidak makan, minum, dan tidak menikah karena malaikat diciptakan
tidak memiliki nafsu.
4.
Data-data tentangnya lengkap, akurat dan
terpercaya
Selebritis
biasanya memiliki riwayat hidup yang terekam lewat infotainment berupa gossip
yang tidak jelas sumbernya. Sumbernya saja tidak bisa dipercaya apalagi cerita
di dalamnya, bisa-bisa cuma karangan belaka.
Siapakah orang yang patut diteladani dan
pantas menjadi idola kita? Yuk, kita cari bersama jawabannya. Teman-teman pasti
kenal dengan Muhammad, Rasulullah, Salallahu ‘alaihi wa salam. Jika teman-teman
mengenal Rasulullah, pasti bisa menyimpulkan bahwa Rasulullah memenuhi empat kriteria
sebagai idola yang telah disebutkan diatas. Pertama, Rasulullah itu nyata,
bukan tokoh fiktif seperti Harry Potter atau tokoh buatan manusia lainnya. Kedua,
bukannya sama sekali tidak pernah melakukan kesalahan tetapi Rasulullah adalah ma’shum terjaga dari dosa yang ketika
melakukan sedikit kesalahan langsung ditegur dan diluruskan oleh Allah
subhanahu wata’ala. Kira-kira kalau personel SNSD ma’shum juga tidak ya?.
Ketiga Rasulullah sama seperti kita, manusia biasa punya rasa lapar, haus dan
ngantuk. Jadi apa yang beliau suru lakukan kepada kita, teman-teman pasti juga
mampu melakukannya. Terakhir, riwayat tentang hidup beliau terekam jelas dalam
ribuan hadits. Dimana perawi atau periwayat haditsnya adalah orang-orang
terpercaya dan memenuhi kriteria. Sekali perawi hadits pernah berbohong, hadits
riwayatnya akan tidak terpakai lagi. Jadi, sumbernya saja sangat terpercaya,
apalagi kisah-kisah didalamnya pasti tidak mengandung kebohongan.
Selain itu, dalam diri Rasulullah
terdapat suri tauladan yang baik seperti firman Allah “Sungguh, telah ada
pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharapkan
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”(Q.s.Al-Ahzab:21). Kita bisa
mencontoh apa yang Rasulullah ajarkan untuk keselamatan kehidupan dunia dan
akhirat. Bukankah hidup ini cuma sebentar?. Berkaca pada Naya, tokoh cerita di
awal, ia sangat mengidolakan SNSD sampai melakukan pengorbanan sedemikian rupa
yang belum tentu dapat menolongnya di yaumil akhir nanti. Karena dalam hadits
disebutkan bahwa kita akan bersama orang yang dicintai di akhirat nanti. Dari Abu Wâ-il dari ‘Abdullah
(bin Mas’ud), dia berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah sembari
berkata: ‘wahai Rasulullah! Apa pendapatmu terhadap seorang laki-laki yang
mencintai suatu kaum padahal dia belum pernah (sama sekali) berjumpa dengan
mereka?’. Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seseorang itu
adalah bersama orang yang dia cintai” (H.R.Muslim). Maka sudah selayaknya kita
mengidolakan seseorang seperti Rasulullah serta hamba-hamba Allah yang shalih
dan bertakwa agar kita berkumpul dengan mereka dalam surga Allah. Jadi,
teman-teman akan memilih menjadi anggota SONE (fans club SNSD) atau bergabung
menjadi ummat Rasulullah?.
Referensi :
No comments:
Post a Comment