Friday 27 December 2013

Ummat Rasulullah Vs SONE

Remaja; Rasulullah Idolaku
Ummat Rasulullah Vs SONE

"Nay, kamu ngga makan?" tanya Nisa kepada Naya
"Engga Nis, aku lg puasa" jawab Naya "sedang mengumpulkan uang untuk menonton konser Girls' Generation nanti" sambung Naya menjelaskan lebih lanjut
Kening Nisa berkerut seraya bertanya "Girls' Generation, apa itu???"
"Iya, grup band dari korea itu nis, masa kamu ngga tau?" Naya menjelaskan dengan semangat "mereka tuh hebat-hebat banget deh nis, masih muda, cantik-cantik, dibayar mahal lagi kalau abis manggung" lanjut Naya masih dengan berapi-api
"Memang berapa harganya Nay?" tanya Nisa
"Kamu mau ikut nonton bareng aku nis? harganya macam-macam, mulai dari Rp 600.000 sampai Rp 2.500.000" jelas Naya.
"Kamu beli yang harga berapa Nay?" Nisa bertanya lebih lanjut.
"Serius kamu mau ikut nonton bareng aku Nis?" tanya Naya heran "hmmm..karena ayah ibuku tidak sanggup membelikan, jadi aku cuma mengumpulkan uang untuk harga tiket Rp 600.000" lanjut Naya menjeleskan, kali ini nada suaranya menurun. Terlihat ada sedikit kekecewaan di mata Naya karena ayah-ibu nya tidak sanggup untuk membelikan harga tiket yang lebih mahal dari itu. Bahkan ia harus mengumpulkan uang sendiri untuk membeli harga tiket yang paling murah.
Satu minggu sebelum konser dimulai, Naya meminta izin kepada orang tuanya untuk pergi ke bandara untuk menjemput artis kesayangannya yang akan datang jauh-jauh dari Korea Selatan. Mereka 9 orang yang terdiri dari Jung Soo Yeon (Jessica), Kim Tae Yeon (Taeyeon), Seo Joo Hyun (Seo Hyun), Choi Soo Young (Soo Young), Kwon Yuri (Yuri), Lee Sun Kyu (Sunny), Hwang Mi (Tiffany), Kim Hyo Yeon (Hyoyeon), Im Yoon A (Yoona) yang tergabung dalam satu grup Girls' Generation atau yang lebih dikenal dengan SNSD.
Sesampainya di bandara sudah banyak sekali fans SNSD yang menanti-nati kehadiran artis favorit-nya itu. Tidak terkecuali Naya yang siang terik itu menggunakan kaos lengan panjang dan jeans serta kerudung biru yang menempel di kepalanya. Ketika artis pujaan mereka turun dari pesawat sontak terdengar segala teriakan dan tangisan dari para fans-nya. Inilah moment yang mendebarkan bagi Naya untuk melihat personel SNSD dari jarak dekat. Selama ini Naya hanya mengumpulkan posternya dan menempelkannya di dinding kamar atau mencari tahu tentang mereka lewat internet. Juga tidak terlewat untuk mengikuti komunitas SONE yaitu kumpulan fans dari SNSD. Namun kecewa terlanjur membuncah di dada Naya, ia tidak bisa melihat utuh arits pujaannya karena badannya yang kecil tertutup para wartawan yang dengan sigap menjepret foto-foto personel SNSD. Air mata pun mengalir dari mata sipit Naya karena perjuangannya ke bandara tidaklah sedikit. Membutuhkan energy yang besar, terlebih ia harus merelekan uang jajannya untuk ongkos dan merayu ayah ibunya supaya diizinkan untuk pergi ke bandara seorang diri. Belum lagi ia harus rela berdesakan dengan para fans lainnya dan karena ia baru pertama kali ini ke bandara tidak ayal ia harus tersasar dan kebingungan mencari terminal kedatangan luar negri.
***
Kisah Naya diatas hanya sebagian kecil dari realita teman-teman yang berada di belahan bumi lain. Umumnya mereka  sedang mencari identitas diri dengan meneladani  dan menjadikan idola orang –orang yang berada di sekitar mereka. Menjadikan seseorang idola merupakan keputusan yang penting karena akan memengaruhi kebiasaan, gaya hidup dan pola pikir kita. Ketika memutuskan untuk mengidolakan seseorang harus jelas betul apakah seseorang tersebut memenuhi persyaratan sebagai idola. Nah lho, kok pakai syarat? Ya iyalah, masuk sekolah aja ada syaratnya apalagi yang akan menjadi idola kita, panutan untuk tindak-tanduk yang akan kita lakukan sehari-hari. Dalam buku Salim A.Fillah yang berjudul “Gue Never Die” disebutkan setidaknya ada empat syarat menjadi idola diantaranya adalah:
1.       Dia merupakan tokoh nyata, bukan fiksi       
        Susah juga ya kalau kita mengidolakan doraemon, tokoh fiksi yang serba punya alat-alat canggih di kantong ajaibnya. Mau sampai kapanpun, ngga bakalan kita punya kantong ajaib seperti doraemon walaupun mengidolakannya sedemikian rupa. Atau menjadikan Barbie sebagai idola, ngga mungkin banget kan teman-teman kemana-mana menggunakan pakaian pesta ala Barbie lengkap dengan mahkota diatas kepala. Hehehe.
2.       Tidak bercela
        Gawat deh kalau kita ikut-ikut kesalahan idola kita. Ketika idola kita berpakaian tidak seperti tuntunan Allah dan Rasulnya dengan membuka aurat misalnya, kemudian kita ikuti maka kita pun juga akan ikut mereka masuk ke dalam api neraka. Waiyyadzubillah. Panutan atau idola sebaiknya yang bisa menuntun kita masuk ke surga Allah.
3.       Manusia biasa
        Ga mungkin kita mengidolakan malaikat, memang sih malaikat itu nyata dan tidak bercela tapi masa iya kita ikut-ikut malaikat tidak makan, minum, dan  tidak menikah karena malaikat diciptakan tidak memiliki nafsu.
4.       Data-data tentangnya lengkap, akurat dan terpercaya
        Selebritis biasanya memiliki riwayat hidup yang terekam lewat infotainment berupa gossip yang tidak jelas sumbernya. Sumbernya saja tidak bisa dipercaya apalagi cerita di dalamnya, bisa-bisa cuma karangan belaka.
 Siapakah orang yang patut diteladani dan pantas menjadi idola kita? Yuk, kita cari bersama jawabannya. Teman-teman pasti kenal dengan Muhammad, Rasulullah, Salallahu ‘alaihi wa salam. Jika teman-teman mengenal Rasulullah, pasti bisa menyimpulkan bahwa Rasulullah memenuhi empat kriteria sebagai idola yang telah disebutkan diatas. Pertama, Rasulullah itu nyata, bukan tokoh fiktif seperti Harry Potter atau tokoh buatan manusia lainnya. Kedua, bukannya sama sekali tidak pernah melakukan kesalahan tetapi Rasulullah adalah ma’shum terjaga dari dosa yang ketika melakukan sedikit kesalahan langsung ditegur dan diluruskan oleh Allah subhanahu wata’ala. Kira-kira kalau personel SNSD ma’shum juga tidak ya?. Ketiga Rasulullah sama seperti kita, manusia biasa punya rasa lapar, haus dan ngantuk. Jadi apa yang beliau suru lakukan kepada kita, teman-teman pasti juga mampu melakukannya. Terakhir, riwayat tentang hidup beliau terekam jelas dalam ribuan hadits. Dimana perawi atau periwayat haditsnya adalah orang-orang terpercaya dan memenuhi kriteria. Sekali perawi hadits pernah berbohong, hadits riwayatnya akan tidak terpakai lagi. Jadi, sumbernya saja sangat terpercaya, apalagi kisah-kisah didalamnya pasti tidak mengandung kebohongan.
Selain itu, dalam diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik seperti firman Allah “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.(Q.s.Al-Ahzab:21). Kita bisa mencontoh apa yang Rasulullah ajarkan untuk keselamatan kehidupan dunia dan akhirat. Bukankah hidup ini cuma sebentar?. Berkaca pada Naya, tokoh cerita di awal, ia sangat mengidolakan SNSD sampai melakukan pengorbanan sedemikian rupa yang belum tentu dapat menolongnya di yaumil akhir nanti. Karena dalam hadits disebutkan bahwa kita akan bersama orang yang dicintai di akhirat nanti. Dari Abu Wâ-il dari ‘Abdullah (bin Mas’ud), dia berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah sembari berkata: ‘wahai Rasulullah! Apa pendapatmu terhadap seorang laki-laki yang mencintai suatu kaum padahal dia belum pernah (sama sekali) berjumpa dengan mereka?’. Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seseorang itu adalah bersama orang yang dia cintai” (H.R.Muslim). Maka sudah selayaknya kita mengidolakan seseorang seperti Rasulullah serta hamba-hamba Allah yang shalih dan bertakwa agar kita berkumpul dengan mereka dalam surga Allah. Jadi, teman-teman akan memilih menjadi anggota SONE (fans club SNSD) atau bergabung menjadi ummat Rasulullah?.


Referensi :

No comments:

Post a Comment