Tuesday 12 November 2013

Memaknai cinta ala Rasulullah

Kali ini saya ingin berbagi isi video yang berhasil membuat saya merinding dan menahan haru. Sila simak videonya, semua yang saya tulis disini merupakan isi dan ringkasan dari video ini. Mau Nangis rasanya liat video ini, benarlah Rasulullah adalah sebaik-baik laki-laki terhadap istrinya.

Jika ingin berbicara tentang keindahan cinta, maka lihatlah kehidupan Nabi bersama Istri-istri dan ahli keluarganya.


Rasulullah bersabda :

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik bagi istrinya dan aku adalah orang yang terbaik di antara kalian terhadap istriku”
(HR At-Thirmidzi no 3895 dari hadits Aisyah dan Ibnu Majah no 1977 dari hadits Ibnu Abbas dan dishahihakan oleh Syaikh Al-Albani (lihat As-Shahihah no 285))

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا
“Orang yang imannya paling sempurna diantara kaum mukminin adalah orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya”.
(HR At-Thirmidzi no 1162 dari hadits Abu Hurairah dan Ibnu Majah no 1987 dari hadits Abdullah bin ‘Amr, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani (lihat As-Shahihah no 284))

Jika mencari tentang kesetiaan, lihatlah cinta Rasulullah kepada Khadijah..
Demi kesetiaan dan cintanya, beliau sanggup menyembelih seekor kambing dan berkata : "Ambillah sembelihan ini dan bagikanlah kepada sahabat-sahabat khadijah"
Renungkan, siapakah suami yang saat ini bahkan memikirkan sahabat-sahabat dari istrinya?

Jika mencari tentang kelembutan, lihatlah perilaku Rasulullah dirumah beliau..
Karena begitu tingginya izzah beliau, seorang sahabat sampai bertanya kepada 'Aisyah Radhiallahu 'anhu. "Bagaimana kelakuanmu terhadap Rasulullah jika dirumah, sebab kami tidak sanggup berlama-lama menatap mata beliau"
'Aisyah menjawab "Di rumah, Rasulullah seperti kami semua, bersenda gurau, makan bersama, dan membersihkan rumah". Beliau juga menjahit pakaian, menambal pakaian, dan mengikat sarung pedangnya"

Bila duduk bersama istrinya, beliau akan menunaikan haknya, menghias diri, dan dengan lembut bersenda gurau dengan istrinya. Bahkan masyhur kita dengar bahwa Rasulullah berlomba lari dengan 'Aisyah.
Renungkanlah jika masih ada suami yang berpikir akan turun kehormatannya jika ikut membantu istri mengerjakan tugas domestik rumah tangga

Lihatlah ketika Rasulullah mendengarkan dan seketika menerima pendapat dari istrinya, Hindun (Ummu Salamah) ketika perjanjian Hudaibiyah.
Saat ini masih berapa banyak suami yang enggan mendengarkan saran dari istrinya dengan alasan pendapatnya pasti lebih benar?

Rasulullah begitu adil, beliau selalu mengundi siapa diantara istri-istrinya yang akan menemani safar. Dan mengajak semua istrinya pada haji wada'. Sama sekali beliau tidak menganggap wanita adalah beban.

Ketika ingin belajar bagaimana melindungi, lihatlah safiyyah yang tidak bisa menaiki untanya seketika Rasulullah menurunkan lututnya untuk tumpuan istrinya tsb.

Dan, Rasulullah tidak pernah sekalipun memukul wanita sepanjang hidupnya. Berpikirlah suami yang masih menggunakan tangan untuk menunjukkan tanda kekuasaannya, semakin jauhlah dirimu nanti dengan Rasulullah di akhirat sana.

Bahkan hingga wafatnya beliau berpesan, “Aku berwasiat kepada kamu supaya menjaga wanita dengan sebaik-baiknya kerana mereka dijadikan daripada tulang rusuk dan sebengkok-bengkok tulang rusuk adalah yang di bahagian teratas. Sekiranya kamu cuba meluruskannya, kamu akan mematahkannya dan sekiranya kamu membiarkannya akan terus bengkok selama-lamanya. Justeru, berpesan-pesanlah kepada wanita (dengan kebaikan).” (Riwayat Syaikhain melalui Abu Hurairah)

No comments:

Post a Comment