Wednesday 4 December 2013

Shalatlah Dimana Kalian Berada

“Semua tempat di bumi ini adalah masjid (dapat digunakan untuk shalat atau bersujud) kecuali kamar mandi dan kuburan”. (HR. Abu Daud no. 492 dan At-Tirmizi no. 317, serta dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Irwa’: 1/320)  
... Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang sebelum kalian itu menjadikan kuburan para nabi dan orang-orang shalih dari mereka sebagai masjid, maka janganlah kalian menjadikan kuburan-kuburan itu sebagai masjid, karena sungguh aku melarang kalian dari hal itu.” (HR. Muslim no. 532)
 “Aku diberikan lima perkara yang tidak diberikan kepada seorangpun dari Nabi-Nabi sebelumku: aku ditolong melawan musuhku dengan ketakutan mereka sepanjang sebulan perjalanan, bumi dijadikan untukku sebagai tempat sujud dan suci; maka dimana saja seorang laki-laki dari umatku mendapati waktu shalat hendaklah ia shalat…” (HR. Bukhari – Muslim)
Dari Barra ‘ bin Azib, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang shalat di kandang unta, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Janganlah kalian shalat di kandang unta, karena sesungguhnnya itu di antara tempat setan-setan.’ Dan beliau ditanya tentang shalat di kandang kambing, maka beliau bersabda, ‘Shalatlah kalian di sana karena dia merupakan tempat yang mengandung berkah.’.” (Hadits shahih, riwayat Ibnu Majah dan Abu Daud) 
Dari nukilan hadits diatas jelaslah bahwa shalat-lah di bumi Allah kecuali di tempat-tempat yang telah disebutkan diatas. Satu tahun tinggal di bumi para anbiya, membuat saya merasa beruntung karena dengan mudah kita dapati simbol-simbol keislaman dan perilaku-perilaku islami yang tidak malu-malu untuk ditunjukkan. Kita tinggalkan sejenak semua tuduhan atas Arab Saudi, mari melihat sisi lain yang lebih indah dari itu semua. Di kota tempat kami tinggal (Riyadh) toko-toko tutup setiap adzan. Di jalan-jalan banyak marka yang bertuliskan lafadz dzikir, berpapasan di lift bahkan dengan orang yang tidak kenal pun tidak lupa salam minimal sekali "Assalamu'alaikum". Wanitanya rapih tertutup abaya (gamis berwarna hitam) bahkan non muslim sekalipun mengenakan abaya hanya saja tidak mengenakan kerudung.

Pernah suatu kali saya pergi ke kebun binatang, ketika adzan berkumandang mereka segera shalat di rerumputan. Atau pernah di terminal bus ada seorang bapak tua yang meletakkan barang bawaannya untuk shalat diantara bus-bus yang sedang parkir dan kemudian diikuit beberapa anak muda untuk berjama'ah di sampingnya. Di klinik, walaupun tidak tutup secara resmi ketika adzan tetapi mereka menghentikan sejenak kegiatan yang ada. Contohnya yang berhasil saya abadikan di lobi klinik tempat ruang receptionist. Begitu adzan berkumandang, kegiatan berhenti dan segera office boy menggelar karpet untuk shalat. Karena sering ke klinik tersebut, saya menyaksikan tidak ada gap antara dokter dengan office boy mereka saling bergantian menjadi imam.

*eh ada siapa tuh lg daftar :D

Berubah menjadi tempat shalat

Kali ini dokter yg jadi imam :)

4 comments:

  1. Ma syaa Allah... ma syaa Allah... ma syaa Allah....
    inilah yg aku suka dr saudi, Rahmaaa :)

    ReplyDelete
  2. Beberapa hari lalu saya membahas ini dengan ibu saya, karena juga sempat melihat fenomena ini saat pergi umrah, semua toko ditinggalkan untuk menunaikan sholat, lalu ibu saya brrtanya pada ustad, ustad pun berkata, karena mereka tidak pernah menunda sholat maka rezeki yang diturunkan di negri itu pun tidak pernah ditunda oleh Allah, padahal negara arab banyak tanah yang tandus, tapi rezeki mereka mengalir..

    ReplyDelete
  3. iya ya mba Karina, mashaAllah jadi malu ya saya suka nunda2 shalat :(

    ReplyDelete