Monday 11 November 2013

Episode Berkunjung #bagian2

Bismillah..ini tulisan hampir setahun lalu, dan minggu ini giliran kami yang menjamu mereka. Waaaah, masakan apa ya yang bisa kami hidangkan?

Mengapa judulnya #bagian2? bukan karena ada tulisan #bagian1-nya :p Tapi ini memang kunjungan kami ke kerabat untuk kali kedua dalam waktu sebulan tinggal di Riyadh. Hampir setiap weekend (kamis-jumat) kami habiskan untuk pergi sekeluarga agar anak-anak tidak bosan karena harus tinggal dalam apartemen berhari-hari. Kunjungan kami yang pertama ke rumah Bang Haris salah satu teman dekat suami yang bekerja di kantor yang sama. Nah, kunjungan kedua ini mungkin agak unik. Kami bertamu ke rumah salah satu teman kantor suami (juga) yang masih duduk satu cubicle dengan suami. 

Sebelumnya suami sering menceritakan tentang Samir ini (seorang Jordan, keturunan Palestina). Seringkali kami tertawa cekikikan jika sudah membicarakannya.Beliau orang yang humoris dan lucu, nah klop banget sama suami saya. Maka dibuatlah janji pada suatu hari bahwa kami akan bersilaturahim. Sebelum hari itu datang, suami sudah memberitahukan dari jauh hari bahwa kami akan berkunjung kerumahnya. Dan saya diminta untuk menghafalkan kosa kata dalam bahasa arab karena istri Samir (seorang keturunan Mesir) tidak bisa berbahasa Inggris. Diajarkan sedikit-sedikit sama suami tapi tetep aja susyah buat belajar dalam waktu singkat. Yang ada lupa lagi, lupa lagi..hehe. 
Akhirnya, tiba dihari itu..saya, suami and our two little rabbits (Samir menyebut anak-anak kami) pergi kerumahnya dengan menggunakan taksi, maklum belum punya mobil, hehe. Kedatangan kami disambut dengan ramah oleh Samir dan Wardah (anak ketiga Mr.Samir yang biasa dipanggil Rose). Tidak lama kemudian keluar Marwan (anak keduanya yang duduk dibangku SMA). Kemudian baru keluar si ibu, aduh saya lupa namanya..tapi orangnya cantik, keturunan Mesir bagian utara wajahnya seperti orang Eropa :D 



Pasti bertanya-tanya ya kemanakah anak pertamanya? Namanya Khalid, sekarang sedang menempuh pendidikan kedokteran di China. Dan sebentar lagi Marwan pun akan menyusul kakaknya. Kami membawakan sekotak buah kiwi yang dibeli didepan mesjid setelah suami selesai sholat jum'at. Awalnya kami ingin membawakan kue khas Indonesia, karena kebetulan saya sedang "ngidam" cucur maka kami berencana membawakan cucur. Ternyata MashaAllah susah sekali mencari gula jawa dan tepung beras disini. 
Subhanallah obrolan kami mengalir seperti sudah saling kenal sebelumnya. Sudah dapat ditebak pasti semua yang ada disitu cekikan dengan kondisi saya tidak bisa berbahasa arab, istri Samir tidak bisa berbahasa Inggris, ditambah keaktifan anak kami yang pertama dan kelucuan anak kami yang kedua. Seringkali istrinya meminta Samir untuk menerjemahkan apa yang ia bicarakan namun Samir selalu dengan muka konyolnya menyuruh istrinya untuk berbincang sendiri dengan kami tanpa membantunya. Lucu kalau ingat-ingat kelakuan suami-istri itu.


Sambil berbincang-bincang kami di sediakan makanan khas mesir. Marwan, walaupun anak laki-laki tapi kami dilayani olehnya. Disendoki nasi, diambilkan lauk, dituangi minuman, seperti sudah biasa dia melakukannya. Anak-anak mereka tidak boleh malu untuk mengajak berbincang tamu. Tidak ada yang  ngumpet dikamar seperti kebiasaan anak-anak Indonesia kebanyakan. Setelah makan, kedua anak itu masih tetap membantu ibu mereka untuk merapikan meja makan. Bahkan Rose yang mansih duduk di kelas 1 SD sudah piawai merapikan bekas makan dan piring-piring kotor.

Kebiasaan orang-orang jazirah arab memang sangat menghormati tamu dan menjamunya dengan baik..bayangkan saja dari jam 3 kami tiba di rumahnya sampai pukul setengah delapan hidangan tidak pernah berhenti, subhanallah. Diantar pula kami sampai ke apartemen tempat kami tinggal, MashaAllah. Dalam perjalanan pulang saya diminta Rose untuk muraja'ah surat al-insyiqaq bersama, ketika sampai di apartemen, sebelum masuk Rose mencium pipi saya sambil berkata "we'll miss you, you look like my mom" MashaAllah..


2 comments: