Monday 2 December 2013

Negeri Seribu Satu Dongeng; Pekan Kondom Nasional

Beberapa sudut negeri ini memang terdengar seperti sebuah dongeng yang hanya berisi "katanya". Katanya negeri ini negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia?
Katanya negeri ini punya banyak pulau yang kaya?
Katanya negeri ini punya lembaga pemberantas korupsi yang bersih dan tidak memihak?
Sudut yang mudah terbaca dengan hati nurani, namun akan sulit sekali dicerna dengan berbagai macam pembenaran.

Mengapa banyak muslim tidak bangga dengan identitas keislamannya? Mereka yang berjanggut, celana cingkrang, berjilbab lebar dibilang fundamentalis. Lalu dimana negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Jilbab untuk polwan ditunda sampai keputusan berikutnya karena masalah anggaran, seolah polri hanya menjadi 'pemberi harapan palsu' bagi anggotanya yang ingin melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslimah. Menurut penuturan kapolri jilbab seragam memang murah untuk polwan, tetapi masalah baju akan memakan anggaran tersendiri.



Sementara itu, KPA (Komisi Penanggulangan Aids) menggelar Pekan Kondom Nasional tanggal 1-7 Dsember 2013 yang diadakan di 12 kota besar dengan salah satu kegiatannya adalah pembagian kondom gratis dengan bus yang akan menyambangi tempat-tempat nongkrong dan kampus-kampus dimana dalam bus tersebut terdapat gambar erotis dari seorang artis wanita dengan gaya yang sensual. Pembagian kondom gratis mungkin sebuah solusi bagi mereka yang pendek pikirnya, malas, dan menginginkan solusi instan. Kondomisasi juga sebuah pembenaran atas zina yang marak bagi pemuda-pemudi Indonesia. Mengajak anak-anak anda untuk free sex secara aman tanpa harus takut tertular aids. Waiyyadzubillah..

Mendapat kecaman dari banyak pihak akhirnya kemenkes angkat bicara saat rapat dengar pendapat dengan DPR. Pekan Kondom Nasional (PKN), bukan Program Kemenkes RI. Pembagian kondom gratis bukan program Kemenkes. Ini adalah kegiatan swasta yang diselenggarakan perusahaan kondom. PKN sudah dilaksanakan sejak tahun 2007, dilaksanakan tiap tahun kerjasama DKT dengan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN).

Apapun itu, bentuk Pekan Kondom Nasional jelas bukan solusi yang cerdas. Penanggulangan Aids seharusnya menjadi sebuah bentuk perhatian kita terhadap hidup sehat dan kembali kepada petunjuk agama yang hak, yaitu Islam. Selamatkanlah diri kalian dari zina dengan pernikahan bukan dengan kondom. Keluarga menjadi sumber yang kuat dan sangat berpengaruh terhadap pembentukan perilaku, berilah perhatian khusus keluarga anda agar tidak terjerumus kepada api neraka. Kuatkanlah ikatannya agar tejalin komunikasi yang intens dan sehat. Berilah waktu kepada anak untuk bersama-sama mendampingi masa baligh mereka.

sumber :
http://www.voa-islam.com/read/citizens-jurnalism/2013/12/02/27913/pasca-jadi-model-bus-pekan-kondom-nasional-ayah-jupe-sekarat/#sthash.dkKkWvi2.dpbs
http://us.nasional.news.viva.co.id/news/read/463245-kapolri--penundaan-penggunaan-jilbab-polwan-karena-anggaran
http://www.dakwatuna.com/2013/12/02/43026/kemenkes-pekan-kondom-nasional-bukan-program-kami-tapi-kegiatan-swasta/#axzz2mKiqEhLd



No comments:

Post a Comment